Pokok Ekonomi Menurut Aliran Klasik Dan Modern
1.
Masalah Pokok Ekonomi Menurut Aliran Klasik
Dari keterbatasan sumber daya dan
keinginan yang tidak terbatas munculah masalah pokok ekonomi.
Masalah pokok ekonomi telah ada
sejak dulu dan tetap ada hingga sekarang. Berikut ini kita akan membahas
masalah pokok ekonomi yang telah muncul sejak manusia hidup berkelompok atau
bermasyarakat berdasarkan tinjauan ekonomi klasik dan ekonomi moderen.
Ekonomi klasik diwakili oleh Adam
Smith kemakmuran tidak terletak pada emas, melainkan pada barang-barang.
Kemakmuran menunjukkan suatu keadaan yang seimbang antara kebutuhan dengan
benda pemuas kebutuhan. Proses untuk mencapai kemakmuran suatu masyarakat
adalah tidak mudah. Hal inilah yang menjadi masalah pokok ekonomi di masyarakat.
Menurut teori ilmu ekonomi klasik,
masalah pokok ekonomi masyarakat dapat digolongkan kepada tiga
permasalahan penting, yaitu masalah produksi, masalah distribusi, dan masalah
konsumsi.
a. Masalah
produksi
Untuk mencapai kemakmuran,
barang-barang kebutuhan harus tersedia ditengah masyarakat. Karena
masyarakat sangat heterogen, maka barang-barang yang tersediapun beragam
jenisnya sehingga muncul permasalahan bagi produsen, yaitu barang apa saja yang
harus diproduksi. Munculnya pertanyaan di atas tersebut tidak lain karena
heterogennya masyarakat. Dengan demikian, kekhawatiran apabila
memproduksi barang tertentu, tetapi tidak dikonsumsi masyarakat.
b. Masalah
Distribusi
Agar barang/jasa yang telah
dihasilkan dapat sampai kepada orang yang tepat, dibutuhkan saran dan prasarana
disribusi yang baik. Contoh, dari kebun hasil panen perlu alat angkut
yang ditunjang prasarana jalan yang baik agar hasil panen cepat sampai ketangan
konsumen dan tidak tertimbun di produsen.
c. Masalah
Konsumsi
Hasil produksi yang telah
didistribusikan pada masyarakat idealnya dapat dipakai atau dikonsumsi oleh
masyarakat yang tepat dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang tepat
pula. Persoalan yang muncul apakah barang tersebut akan dikonsumsi dengan
tepat oleh masyarakt yang benar-benar membutuhkannya atau menjadi sia-sia
karena tidak terjangkau oleh masyarakat sehingga proses konsumsi tidak berjalan
sebagaimana mestinya ?
2. Masalah
Pokok Ekonomi Menurut Aliran Modern
Para ahli ekonomi moderen sepakat
bahwa dengan sumber daya yang tersedia, paling sedikit ada tiga masalah pokok
yang dihadapi setiap perekonomian yang harus dipecahkan oleh masyarakat sebagai
subjek ekonomi.
a. Barang
dan Jasa apa yang akan diproduksi dan berapa banyak ? (What and How Much ?)
Mengingat bahwa sumber produksi yang
tersedia terbatas dan penggunaannya bersifat alternatif, maka masyarakat harus
menentukan jenis dan jumlah barang dan jasa yang akan diproduksi.
Masyarakat dapat memilih satu atau beberapa jenis barang dan jasa yang akan diproduksi
dengan perbandingan tertentunya yang dipandang paling menguntungkan dan
memberikan manfaat yang paling besar bagi masyarakat guna memenuhi kebutuhan.
Bila saja suatu negara tertentu
memproduksi senjata, peluru nuklir atau bahkan komputer. Di sisi lain banyak
memproduksi bahan pangan seperti beras, gandum, sayuran, dan buah-buahan.
Lalu dari mana senjata untuk angkatan perang ? dengan adanya kegiatan
perdagangan internasional kebutuhan senjata dapat dipenuhi dengan cara membeli
dari negara yang memproduksi senjata tersebut.
b.
Bagaimana cara memproduksi ? (How ?)
Pertanyaan ini menyangkut teknik
produksi yang diterapkan dan kemampuan yang mengkombinasikan faktor-faktor
produksi atau sumber daya yang ada di dalam proses produksi. Dengan
keterbatasan sumber daya ekonomi yang tersedia para produsen harus mampu
menciptakan teknik produksi yang efisien. Untuk itu kemajuan dalam bidang
ilmu dan dan teknologi produksi perlu ditingkatkan.
c. Untuk
siapa barang dan jasa dihasikan (for Whom ?)
Pertanyaan ini menyangkut masalah
untuk siapa atau lapisan masyarakat mana yang menikmati barang jasa yang
diproduksi. Apakah setiap warga mendapat bagian yang sama atau berbeda ?
Apakah barang / jasa hanya untuk
orang kaya saja? Apakah pendapatan nasional telah didistribusikan secara adil?
Haruskah gajih para manajer sepuluh kali lipat dari buruh? Apakah proyek mobil
murah perlu dilaksanakan agar penduduk berpendapatan rendah dapat
mengonsumsinya? Semua pertanyaan tersebut menyangkut untuk siapa barang ? jasa
diproduksi.
Ketiga masalah di atas yaitu what,
how dan for whom bersifat fundamental dan bersifat kait-mengait
satu dengan yang lainnya serta selalu dihadapi oleh setiap negara, baik negara
sedang berkembang maupan negara yang sudah maju. Namun, tidak semua perekonomian
dapat memecahkan ketiga masalah tersebut dengan cara yang sama.
1.4.
IDENTIFIKASI HILANGNYA KESEMPATAN PADA TENAGA KERJA BILA MELAKUKAN PRODUKSI DI
BIDANG LAIN
Pada bagian sebelumnya telah
diterangkan tentang pemilihan barang atau jasa yang akan diproduksi dengan
menggunakan kurva kemungkinan produksi. Dalam menjelaskan penggunaan
tenaga kerja dan biaya kesempatan yang ditimbulkan dengan pemilihan suatu
pekerjaan, kita juga bisa menerapkan hal yang sama. Pada dasarnya jika
seorang tenaga kerja telah bekerja atau memilih suatu pekerjaan tertentu, ia
tidak bisa lagi untuk bekerja dengan profesi lain. Misalnya, jika ia
menjadi pilot, berarti kesempatan untuk berproduksi sebagai pemain bola hilang.
1.5.
Sistem ekonomi
Permasalahan masyarakat yang telah
disebutkan sebelumnya diusahakan pemecahannya. Usaha tersebut diwujudkan
melalui sistem ekonomi yang dipilih suatu negara. System ekonomi adalah
perangkat atau alat yang digunakan untuk menjawab secara tuntas masalah apa,
bagaimana, dan untuk siapa barang diproduksi. Efektif atau tidaknya
jawaban-jawaban yang diberikan sangat tergantung kepada system ekonomi yang
dipilih. Secara umum, terdapat empat system ekonomi.
- 1. Sistem Ekonomi Tradisional
Dalam system ekonomi trdisional,
masalah apa, bagaimana, dan untuk siapa, dijawab dengan adanya adat atau
tradisi turun-temurun. Adat ini diwariskan secara konsisten kepada
generasi-generasi berikutnya. Kita bisa melihat bagaimana suatu suku
tradisional di Lembah baliem, Irian Jaya dalam menjawab masalah-masalah ekonomi
mereka. Semanya telah diatur dengan rapi, yaitu dengan adat. Adat
sangat menentukan kapan masa berperang, kapan mengadakan panen, system
pertanian yang dipakai, dan lain-lain. Bagi kita yang berada di luar ,
mungkin hal tersebut terasa ganjil dan tak masuk akal. Namun, bagi mereka
itulah solusi yang paling baik dan mampu memberikan jawaban bagi permasalahan
yang mereka hadapi.
System ekonomi tradisional mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut.
- Tidak adanya pemisah yang tegas
antara rumah tangga produksi dan rumah tangga konsumsi sehingga dianggap
masih dalam satu kesatuan.
- Teknologi yang digunakan masih
sangat sederhana.
- Tidak terdapat pembagian kerja,
jikapun ada masih sangat sederhana.
- Tidak ada hubungan dengan dunia
luar sehingga masyarakatnya sangat statis.
Berdasarkan ciri-ciri tersebut di
atas, dapat disimpulkan bahwa system ekonomi tradisional mempunyai kebaikan,
yaitu terjadinya persaingan yang sehat serta tidak menimbulkan tekanan jiwa
dalam masyarakat karena anggota masyarakat tidak dibebani oleh target-target
tertentu yang harus dicapai, namun demikian, sistem ekonomi tradisional ini
juga mempunyai kelemahan, yaitu masyarakatnya sulit berkembang.
- 2. Sistem Ekonomi Komando
Sisi ekstrim system ekonomi lainnya
adalah system ekonomi komando atau perencanan terpusat. Dalam system
ekonomi ini, pemerintah sangat dominan. Peran ini diwujudkan dalam satu
komando, baik produksi maupun konsumsi. Pemerintah akan menentukan apa,
bagaimana dan untuk siapa barang yang diproduksi. Pemerintah juga
menentukan siapa saja yang kaya dan siapa saja yang miskin.
System ekonomi terpusat memiliki
ciri-ciri sebagai berikut.
- Kegiatan ekonomi (produksi,
konsumsi, dan distribusi) diatur oeh pemerintah
- Kebebsan individu dalam
berusaha tidak ada.
- Kebebasan individu dalam
memiliki kekayaan pribadi tidak ada.
- Kepemilikan alat produksi
sepenuhnya pada pemerintah.
- Kegiatan ekonomi tidak
melibatkan masyarakat atau swasta.
3. Sistem Ekonomi Pasar
Jika system ekonomi komando
dikendalikan oleh pemerintah, maka lain dengan system ekonomi pasar (sistem
ekonomi liberal) yang menyerahkan jawaban permasalahan ekonomi seluruhnya
kepada pasar.
Dalam system ekonomi pasar, system
harga, pasar dan laba sangat menentukan jawaban terhadap pertanyaan apa,
bagaimanan dan untuk siapa. Orang yang ingin mendapatkan laba haruslah
menguasai pasar (jika bisa 100%) dengan mengandalkan teknologi yang maju dan
harga yang tinggi.
System ini cenderung membuat suatu
monopoli dan persaingan tidak sehat. Asalkan untuk mendapatkan keuntungan
segala cara dilakukan. Perusahaan-perusahaan bersaing sangat bebas karena
peranan pemerintah sama sekali tidak ada.
Sistem ekonomi liberal memiliki
beberapa ciri utama sebagai berikut.
- Kegiatan ekonomi sepenuhnya
diserahkan dan diaksanakan oleh swasta/masyarakat.
- Kebebasan masyarakat untuk
memiliki alat-alat produksi dan berusaha diakui.
- Hak milik perorangan diakui
- Keikutsertaan pemerintah dalam
bidang ekonomi dilakukan tidak secara langsung dan hanya terbatas pada
pembuatan peraturan dan kebijakan ekonomi.
- Kebebasan masyarakat untuk
berinovasi dan berimprovisasi diakui dan dihormati.
- Kegiatan ynag dilasanakan
bersifat profit oriented.
- 4. Sistem Ekonomi Campuran
Haruslah kita sadari bahwa pada saat
ini tidak ada satu pun negara yang secara tegas menganut satu diantara tiga
system ekonomi tersebut. Baik China yang berfaham komunis dan sangat
besar kemungkinannya menerapkan system ekonomi komando, maupun Amerika Serikat
yang menjadi kiblat dari ekonomi pasar, tidak secara tegas menyatakan bahwa
system ekonomi yang mereka pakai adalah system ekonomi komando atau system
ekonomi pasar.
Kecenderungan saat ini adalah adanya
sistem ekonomi campuran (mixed economy), yaitu mengambil sebagian
unsur-unsur pasar, tradisional, dan komando. Hal ini didasari kesadaran
saling ketergantungan antar negara dan adanya pengaruh ekonomi global.
Dalam system ekonomi campuran,
mekanisme harga dan pasar bebas yang dianut oleh sisyten ekonomi pasar bebas
dapat berdampingan dengan adanya perencanaan dari pusat seperti yang dianut
oleh sisem ekonomi campuran terdapat peranan pemerintah untuk mengendalikan
pasaran yang bertujuan agar ekonomi tak lepas sama sekali dan menguntungkan
pasar pemiik modal yang besar sehingga membentuk monopoli.